Khatir yang Datang Kepada Sufi
Khatir itu ialah lintasan-lintasan hati, atau cetusan yang muncul di hati orang Mukmin karena sesuatu sebab atau yang lain. la biasanya datang secara tiba-tiba sehingga mengharukan orang yang didatanginya. Kalau ia telah terbiasa dengan khatir- khatir seperti itu, maka perkaranya agak mudah sedikit, akan tetapi khatir yang datang sekali-sekali harus diberikan perhatian yang cukup dan dipertimbangkan dengan sehalus- halusnya agar dia tidak tertipu.
Apabila khatir itu muncul, dan hatinya kuat mengatakan, bahwa dia itu datang dari Malaikat, yakni Khatir-Al-Malak, mestilah dia bertenang lebih dahulu dan bertanya pada dirinya:
Siapa engkau ini, dan engkau datang dari mana? Mungkin tidak sukar ia akan mendengar suara hatinya menjawab: Aku ini sebagian Nubuwah, yakni pemberitahuan khusus yang datang dari Al-Haqq, yaitu Tuhan yang sebenarnya. Aku memang benar. Aku datang dari Habib (siapa yang dicintai) dan Ar-Rafiq (Rakan).
Khatir, atau bisikan hati ini akan memenuhi kebatinannya, pendengarannya dan pemandangannya. Sikap orang yang didatangi Khatir ini gemar sekali mengasingkan diri dari kumpulan orang ramai, tidak suka banyak berbicara, seperti orang sakit lagaknya.
Mukanya terlalu masyghul karena tekanan Khatir yang datang menyelubungi jiwanya itu.
Dalam keadaan yang serupa itu, orang yang tidak tahu akan mengatakan bahwa dia sedang ditimpa gangguan dalam dirinya, karena semua sifatnya berubah dan seolah-olah dia berada di tempat yang bukan tempat yang dia sedang berada itu. Tetapi sebentar lagi keadaannya akan berubah pula, dan dia kelihatan penuh perasaan tenteram dan tenang, dan sedikit demi sedikit keadaannya akan kembali pulih seperti sediakala seolah-olah tiada sesuatu yang menimpa dirinya.
Di dalam keadaan dia sedang diselubungi Khatir itu, dia kelihatan seperti orang yang terkena putau, yang kesadarannya tidak penuh. Kadang-kadang dia akan mengatakan sesuatu yang boleh didengar oleh orang yang berada di sisinya, dan kadang-kadang tidak kedengaran apa yang dikatakannya itu, seolah-olah dia sedang asyik berbicara sesuatu dengan seseorang yang berada di sisinya. Namun siapa yang mengerti semua keadaan ini kecuali orang yang sudah mengalaminya, dan orang yang mengalami hampir semuanya tidak mau menceritakannya, karena semua itu adalah rahasia-rahasia ketuhanan yang halus yang tidak boleh dibocorkan. Dan kalau diberitahukan pula, mungkin ramai orang yang tidak percaya. Mungkin dikatakan orang, dia itu terasuki jin, wallahu-a’lam.
lkhlas dalam Beramal
Berkata Syeikh Abdul Qadir al-Jailani: Sekiranya kita ikhlas dalam amalan, kita akan diceraikan dari kalangan makhluk, sehingga seolah-olahnya kita merasa jemu untuk duduk-duduk bersama mereka. Hanya dengan menceraikan diri dari makhluk, kita dapat ‘bersatu’ dengan Allah!
Memang benar sekali, pintu menuju kepada Allah itu ialah mengosongkan hati sama sekali dari urusan dengan makhluk, barulah hati itu akan lapang dan dapat dikuasai oleh hal-hal yang datang dari Tuhan tanpa terganggu. Sebab para shalihin senang sekali memunajatkan dirinya kepada Allah di waktu malam, di waktu semua orang terlelap dalam tidur yang nyenyak.
Apabila kita mengasingkan diri dari manusia, dan bergiat membuat amalan-amalan yang berupa taqarrub, maka ketika itu akan terbuka bagimu suatu pintu khusus yang menyambung dengan Hadhirat Ketuhanan.
Hati kita akan bersinar cemerlang, membawa jiwa atau ruhmu mengintip rahasia-rahasia yang halus yang akan mempengaruhi dirimu. Itulah yang dikatakan makrifat, yang menurut istilah yang lahir, bila dicarinya tidak akan ditemukan.
Tetapi apabila hati itu dibersihkan dan disucikan dari segala kekotoran keduniaan, makrifat malah datang mencarimu, dan akan didudukinya tempat di muka hati yang sudah dibersihkan itu. Sehingga memancarlah sinar cahaya yang cemerlang tadi, wallahu-a’lam.
Allah Swt. telah menjadikan hati itu tempat letaknya makrifat dan ilmu. Ilmu itu cahaya, tidak ingin duduk di tempat yang ada kotoran. Makrifat itu adalah cahaya yang cemerlang, tidak akan setempat dengan daki-daki kekotoran.
Allah Swt. menilik hati itu dalam sehari semalam sampai 360 kali, dan sekiranya Dia tidak membiarkan ilmu dan makrifat itu berdiam di hati itu, niscaya hati itu akan hancur berantakan. Tinggallah hati itu menjadi keras dan mati. Tetapi bila hati itu kembali baik dan menghampirkan dirinya kepada Allah, maka Allah akan menjadikan sungai kenikmatan mengalir dari muka hati itu.
Allah menjadikan Ahlullah itu sebagai pembela agama. Peringkat yang tertinggi di antara para makhluk ialah para Nabi dan Rasul. Di bawah peringkat itu ialah para sahabatnya, dan berikut sesudahnya ialah para tabi’in dan seterusnya tabi’ tabi’in. Mereka ini semua senantiasa patuh dan mengamalkan apa yang diperintah Tuhan. Mereka laksanakan suruhan Allah dan Rasul-Nya dengan kata dan doa, sama ketika sendirian ataupun di khalayak ramai. Itulah orang-orang yang mewarisi para Nabi.
Mereka ini sering disebut dan dibanggakan oleh Allah Swt. sebagai para hamba-Nya yang shalihin, yang setiap gerak langkahnya diiringi dengan takwa dan setia. Mereka telah membelakangi dunia dan semua urusan dunia, manakala orang lain sibuk mengejarnya dan berusaha dengan penuh daya upaya untuk mencapainya. Sebab itu dikatakan, bahwa orang yang mengejar dunia, dunia akan lari meninggalkannya. Dan siapa meninggalkan dunia, dunia akan datang mendapatkannya.
Namun begitu, bagi orang yang sudah mengenal hakikat dirinya, semua urusan dunia itu akan menjadi tipis dalam pandangannya. Dunia pada hakikatnya tidaklah bernilai, lantaran ia bukan dari jenis barang yang kekal. Sebab itu Allah telah mengatakan, sekiranya dunia itu bernilai atau berharga hanya satu sayap nyamuk, atau lalat, niscaya tidak akan diberikan-Nya kepada orang kafir. Lantaran dia tidak berharga apa pun, maka diberikan kepada orang kafir itu untuk menjadi pokok yang membinasakan. Maka apakah orang yang beriman itu, yang sudah kenal arti dan harga iman itu masih mau menjual imannya dengan harta yang tidak bernilai itu?
Itulah pokok kefahaman orang Sufi dibandingkan dengan orang biasa, maka di manakah kita berada sekarang ini?! »syafii.wordpress.com
wallohu a’lam bish-shawab
_____________________________
Sumber : Rahasia Sufi
Oleh : Syeikh Abdul Qadir Al Jailani
Penerjemah : Abdul Majid Hj. Khatib
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAssalamualaikum Afwan habib saya mau nanya, saya terkena khatir semenjak tahun 2021 awalnya saya gak tau terkena penyakit apa saya kira saya terkena gangguan ghaib tapi setelah diobatin kemana mana gak sembuh" dokter bilang saya terdiagnosis skizofrenia tapi yang saya alamin saya mendengar banyak bisik bisikan yang tidak nyata,terganggu lahir dan batin saya,mata saya sering terasa ketarik ke atas,dan kadang saya melihat bayangan hitam dan putih habib,dan sampe gak bisa tidur habib, apa mungkin karena kecintaan saya pada salah satu habib di daerah saya dan akhirnya saya bertawassul kepada banyak habib yang hidup di zaman sekarang yang populer di media sosial dan apa mungkin karna faktor teman" saya yang mendoakan saya mohon pencerahan,saran,nasehat dan doanya habib apakah saya terkena 'khatir' atau tidak ya habib?
ReplyDeleteSyukron katsiiran habib